Senin, 03 September 2012

DASAR-DASAR HUMAS




Tokoh humas adalah lvy leadbetter lee diangap sebagai the father of public relations yang telah memikirkan  dan memperaktekan PR secara konsepsional.lvy di angap sebagai bapak pablik relations/humas karena dia berhasil mengembangkan PR yang oleh para cendekiawan kem udian di jadikan landasan untuk di mekarkan dan di jadikan objek study ilmiah.

Pada waktu itu lee seorang wartawan surat kabar.Timbulnya pemogokan para pekerja yang mengancam kelumpuhan industeri batubara,menyebabkan munculnya gagasan pada benak lee untuk menegahinya dengan bagi keuntungan kedua belah pihak yaini para industeriawan dan para pekerja.
Lee mengajukan gagasan kepada pimpinan industeri batubara dengan persyaratan sebagai berikut :
Ø  Ia di berikedudukan dalam manajemen puncak
Ø  Ia di beri wewenang penuh untuk menyebarkan semua informasi faktual yang patut di ketahui rakyat.

Persyaratan yang  dianjuak oleh lee itu cenderung revolusioner karna orng bergerak dalam bidang komunikasi informasi ketika itu tidak berada pada struktur pimpinan puncak.begitupun menyebarkan fakta kepada publik diangap sebagai suati yang tak lazim.melihat kondisi pemogokan buruh batu bara yang cuku solitd,terorganisir,dan mengancam kehidupan perusahaaan bila di biarkan berlarut-larut, maka tawaran Ivy lee tersebut di terima oleh pengambil keputusan perusahaan tersebut.

Pemikiran Lee dalam melakukan pekerjaan sebagai seorang PR di namakan declarations of principle (deklarasi asas-asas) yang pada hakikatnya keberadaan publik tidak bisa dianggap enteng oleh manajemen industeri dan di anggap tidak bisa apa-apa oleh pres.dalam deklarasi prinsip dasar,Ivy Lee menyiarkan kepada presbahwa di kantornya tidakl ada fakta yang ditutup atau rahasia, segalanya bersifat terbuka.
            Tindakan lee pada waktu itu membuat para wartawan menyiarkan beritanya dengan saksama,objektif,dan komferesif.leenmantan repoter/wartawan memahami benar seluk beluk dunia pres yang membutuhkan kecepatan,keterbukaan,akurasi informasi dari sumber berita.

            Keberhasilan lee sebagai PR,kemudian mendapat tawaran dari the pensyvania raildrod compeny untuk mengatasi sehubung degan terjadinya musibah  kecelakaan pada jaringan utama pada perusahaan kereta api tersebut.kondisi waktu itu jika perusahaan mengalami musibah dalam bentuk kecelakan atau dalam bentuk lainnya,selalu menutup-nutupi fakta tersebut kepada publik sehiunga masyarakat sulit mengetahu dengan jelas,akurat,dan lengkapfakta tentang musibah tersebut.
            Lee mengajuka permintaan kepada pimpinan perusahaan kereta api untuk mengubah tata c ara pengungkapan fakta yang sebenarnya layak di ketahui pulik sehinga tidak menjadi rumor/isu/desas-desus yang bisa menurunkan citra perusahaan di mata publiknya.permintaan itu sempat mengagetkan pihak dereksi perusahaan tetapi berkat negosiasi yang baik dari Lee sebagai PR perofesional dan piawai , akhirnya permintaan yang waktu itu tidak lazim dikabulkan pimpinan perusahaan.

            Penanganan krisis manajemen dalam bentuk kecelakaan kereta api oleh Ivy lee,telah memberikan kepuasan kedua belah piha.peristiwa itu menjadi berita yang menyenagkan perusaan yang tidak pernah dialami sebelumnya.Begitupun wartawan puas dengan dapat mengali informasi dengan akurat dan legkap,serta wartawan di beri fasilitas yang di perlukan dalam memburuh berita.keberhasilan itu membuat lee diaakui sebagai” Bapak hubungan masyarakat/public relations”
            Banyak pakar humas yang mempublikasikan karya tulis baik yang seangkatan dengan Lee maupun setelah itu atu sebagai generasi penerusnya. Di antara mereka itu adalah Paull Garet, T,J. Ross, Erik Jhoonston, Artur W. Page, Carl Byoir dan lain-lain.semua yang mereka umumnya tentang pegembangan konsepsi Lee yang di sesuaikan dengan kondisi masyarakat, termasuk kemajuan di bidang teknologi komunikasi memberi berbagai aktivitas dalam bidang PR.

            PR adalah pada hakekatnya adalah kegiatan komunikasi, kendati agak lain dengan kegiatan komunikasi lainnya, karena ciri komunikasi yang hakiki dariu komunikasi PR adalah two way comunications (komunikasi dua arah/timbal balik). Arus komunikasi timbal balik ini yang harus di lakukan dalam kegiatan PR, sehinga terciptanya upan balik yang merupakan prinsip pokok dalam PR.
Pakar lain menyebutkan bahwa PR adalah “two simple word”yang merupakan bidang ilmu dan kegiatan peraktis yang sedang dan akan terus berkembang.Denny griswold mengungkapkan batasan PR yaitu fungsi manajemen yang mengepaluasi publik,memperkenalkan bebagai kebijakan dan perosedur dari suatu individu atau organisasi berdasarkan kepentingan public,dan membuat rencana,dan melaksanakan suatu perogram kerja dalam upaya memperoleh pengertian dan pengakuan public.

Btasan dari Griswold menyebutkan bahwa PR adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi publik, memperkenalkan berbagai kebijakan dan prosedur dari setiap individu atau organisasi berdasrkan kepentungan publik, dan membuat rencana, dan melaksanakan suatu perogram kerja dalm memperoleh pengertian dan pengakuan publik.
Publik relations merupakan fugsi manajemen yang membantu menciptakan dan saling memelihara alur komunikasi,pengertian,dukungan,serta kerjasama dalam suatu organisasi/perusahaan dengan publiknya dan ikut terlibat dalam menangani masalah-masalah atau isu-isu manajemen.PR membantu manajemen dalam menyampaikan informasi dan tangap terhadap opini publikPR secara efektip membantu manajemen memantau berbagai perubahan.

International public relatiuons asosiations(IPRA)mendefinisikan PR adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik untuk memperoleh pengertian,simpati dan dukungan dari mereka yang terkait atu mungkin ada hubunngannya dengan penelitian opini public di antara mereka.
Dari berbagai batasan PR di atas dapat di tarik konsep bahwa untulk memahami dan mengevaluasi berbagai opini publik atau isu publik yang berkembang terhadap suatu organisasi/perusahaan.dalam kegiatanya PR memberi masukan dan nasehat terhadap berbagai kebijakan manajemen yang berhubungan dengan opini atau isu publik yang tengah berkembang. Dalam pelaksanaannya PR mengunakan komunikasi untuk memberi tahu,pengaruh,dan mengubah pengetahuaan,sikap dan perilaku publik sasarannya.
Melvin sharpe mengajukan 5 prinsip harmonis dalam hubungan janga panjang antar perusaan dengan publiknya:
Ø  Komunikasi yang jujur untuk memperoleh kredibilitas
Ø  Keterbukaan dan konsistensi terhadap tindakan dan kepercayaan
Ø  Tindakan yang jujur untuk mendapatkan hubungan timbal balik
Ø  Komunikasi dua arah dilakukan secara kontiyu untuk mencegah alienasi(pengucilan)dan membangun hubungan.
Ø  Evaluasi penelitian dan lingkungan untuk menentukan tindakan dan penyesuaian yang di perlukan bagi hubungan sosial yang harmonis.
Menurut Renal Kasali, dalam bukunya Manajemen Publik Relations, mengataka prinsip-prinsip yang di ajukan oleh Prof. Melvin Sharpe merupakan prinsip-prinsip hubungan manusia moderen yang semakin hari semakin menuntut adnya kerja sama, keterbukaan dan kejujuran,. Perinsip ini berkembang dengan sehubungan prubahan nilai-nilai perusahaan di tengah -tengah masyarakat dan peerubahan drastis dari teknologi mewarnai seluruh kehidupan manusia.

Konsep lainnya adalah PR sebagai interpreter manajemen yaitu PR harus mampu menerjemahkan filsafah,kebijakan,perogram dan peraktek manajemen kepada publiknya baik internal maupun external.untuk mengerjakan tugas ini secara tepat harus di tingkatkan perhatian,dukunmgan,dan tindakan dari target publik.untuk melakukannya PR harus mengetahu apa yang di pikirkan manajemen.
PR sebagai interpreter public, dalam hal ini bertujuan untuk menemukan apa yang benar-benar publik pikirkan tentang organisasi/prusahaan agar manajemen dengan segerah dapat mengetahuinya atau PR bekerja guna mengantisipasi secara benar perasaan publiknya.

B.PEROSES KERJA HUMAS

berbentuk lingkaran. Artinya empat langkah tersebut akan berkesinambungan tanpa henti dan saling kait. Dalam  setiap tugasnya, ada empat langkah yang  sebaiknya dilakukan oleh setiap praktisi Hubungan Masyarakat (Humas), yaitu:
a) fact finding,
b) planning and programming,
 c) communication,
d) evaluasion.
          
  Langkah pertama sangat penting artinya bagi suksesnya program humas. Fact finding adalah pencarian fakta, data atau informasi yang mendukung program humas. Pada tahap ini, seorang praktisi dapat menganalisis data dan informasi yang sudah tersedia baik di buku, jurnal, majalah atau sumber-sumber data dan informasi lainnya. Istilah kerennya adalah desk research. Pada tahap ini, seorang praktisi menganalisis data dan informasi yang tersedia. Berdasarkan  informasi dan data yang  tersedia kemudian dapat diperoleh interpretasi-interpretasi. Interpretasi ini amat berguna bagi seorang praktisi untuk memutuskan atau menentukan langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk memecahkan suatu permasalahan.

 Metode analisis yang digunakan pada tingkat desk research biasanya adalah analisis isi. Agar desk research dapat menghasilkan informasi yang akurat, maka pusat data yang baik akan sangat diperlukan. Database yang akurat, tepat, teliti dan lengkap amat penting untuk menghasilkan interpretasi yang akurat. Hasilnya, tentu saja diperoleh pemecahan masalah yang jitu pula. Banyak institusi baik negeri maupun swasta yang belum mempunyai database yang baik. Akibatnya, perencanaan yang disusun kurang akurat dan kurang mampu mendorong kemajuan institusi.
           
Seringkali, desk research saja tidak cukup dikarenakan data dan informasi yang diperlukan tidak tersedia. Atau, dapat pula data dan informasi sudah tersedia, tetapi ada beberapa informasi yang perlu analisis yang lebih mendalam. Dalam hal ini, pencarian fakta dapat dilakukan dengan survei, observasi, pengamatan, penelitian atau bentuk-bentuk lainnya.
           
 Jadi, pencarian fakta amat penting artinya bagi keberhasilan program, kegiatan atau proyek  pada suatu lembaga Humas. Sayangnya, banyak institusi Humas atau institusi lain di Indonesia yang kurang memeperhatikan tahap ini. Alasannya klasik, yaitu membutuhkan dana tinggi. Lebih baik dana tersebut digunakan saja untuk suatu kegiatan atau proyek tertentu. Jelas hasilnya. Sekilas pendapat ini benar, tetapi jika dikaji lebih jauh ternyata kurang tepat. Sebab, kegiatan yang dilakukan tanpa dasar yang jelas sering kali mengalami kegagalan.

Tujuan akhir kegiatan tersebut tidak dicapai. Salah satu sebabnya adalah dikarenakan kegiatan tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan khalayah sasaran. Jika program, kegiatan atau proyek tersebut didahului dengan pencarian fakta yang benar, maka akan diperoleh data, fakta atau informasi yang akurat tentang kebutuhan khalayak sasaran. Berdasarkan kebutuhan itulah maka disusunlah proyek atau kegiatan. Hasilnya hampir dipastikan bahwa tujuan akhir proyek tersebut akan dicapai. Lebih efisien bukan?
           
 Ada beberapa cara untuk mengevaluasi apa yang telah terjadi di masa yang lampau dan berdasarkan analisis tersebut kemudian disusun menjadi rencana atau program. Salah satu diantaranya adalah analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, threat, atau kekuatan, kelemahan, peluang, tantangan). Analisis SWOT ini amat berguna dalam menentukan strategi pemecahan masalah. Pada tahap ini akan dihasilkan program-program yang sifatnya masih umum dan belum dapat dilaksanakan. Untuk menghasilkan kegiatan yang spesifik – yang dapat dilakukan secara langsung – tahap berikutnya adalah menganalisis akar masalah. Nah, akar-akar masalah yang ditemukan ini kemudian dicarikan alternatif pemecahan masalah. Satu akar masalah mungkin mempunyai beberapa alternatif pemecahan, atau sebaliknya beberapa akar masalah dapat dipecahkan dengan satu alternatif  pemecahan. Oleh sebab itu, pada tahap ini kita sebaiknya  mengidentifikasi akar-kar masalah yang dapat dipecahkan dengan satu alternatif pemecahan masalah, akar-akar masalah yang dapat dipecahkan dengan hanya satu alternatif, dan akar-akar masalah yang mempunyai beberapa alternatif pemecahan masalah.

Berdasarkan alternatif pemecahan masalah inilah kemudian direncanakanlah kegiatan-kegiatan (tahap perencanaan). Namun, pada kenyataannya tidak semua kegiatan yang harus dilakukan dapat diimplementasikan. Salah satu sebabnya adalah keterbatasan dana. Oleh sebab itu, sebuah lembaga atau praktisi Humas harus menyusun kegiatan berdasarkan prioritas-prioritas. Dalam tahap perencanaan ini beberapa unsur harus dikerjakan sesuai dengan program yang disusun oleh praktisi humas. Setelah disusun kegiatan apa saja yang akan dilakukan, maka untuk setiap kegiatan perlu dibuat  rencana secara lebih  detail, yaitu penyusunan proposal yang rinci, penyusunan anggaran, penentuan media yang digunakan dll. Penyusunan proposal secara lengkap sangat penting sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan humas. Agar berhasil, komitmen semua pihak yang terkait adalah sangat penting.
           
 Tahap berikutnya adalah tahap komunikasi atau pelaksanaan kegiatan.  Agar dalam pelaksanaannya diperoleh hasil yang diharapkan maka prinsip-prinsip dalam komunikasi perlu diperhatikan. Agar proses komunikasi dapat berjalan dengan baik, maka beberapa hal perlu diperhatikan yaitu kredibilitas, keterkaitan, isi, kejelasan, keberlanjutan dan konsistensi, saluran/media dan kemampuan khalayak. Faktor-faktor tersebut perlu diperhitungkan secara sungguh-sungguh agar kegiatan yang dilakukan dapat berhasil  sesuai dengan harapan.
          
  Tahap keempat adalah tahap evaluasi. Pelaksanaan kegiatan humas harus dievaluasi agar permasalahan atau hambatan yang  ada dapat diatasi dan dipecahkan.  Dalam tahap keempat ini praktisi humas harus mempunyai keterampilan dalam menelaah hasil-hasil yang diperoleh dengan menggunakan berbagai alat bantu, misalnya reset mengenai pendapat umum, reset mengenai perilaku, motivasi, analisis isi dan lain-lain.
            Ada  suatu daftar pertanyaan yang dapat anda lakukan untuk mengevaluasi keberhasilan suatu kegiatan (John T. Cunningham) , yaitu:
Ø  apakah program direncanakan dengan baik?
Ø  Apakah mereka yang terlibat dapat memahami pekerjaan yang anda laksanakan?
Ø  Apakah semua bagian dan eksekutif yang terkait bekerjasama?
Ø  Bagaimana membuat hasilnya agar lebih efektif?
Ø  Apakah semua khalayak dapat dicapai?
Ø  Apakah anda menerima publisitas yang diperlukan sebelum, pada saat dan setelah program berhasil dilaksanakan?
Ø  Apakah anda dapat membuat persyaratan lebih baik untuk permasalahan yang tidak diduga?
Ø  pakah program sesuai dengan anggaran? Jika tidak, mengapa?
Ø  Persyaratan apakah yang anda kemukakan sebelumnya untuk mengukur hasilnya? Apakah hasil ini memuaskan?
Ø  Langkah-langkah apakah yang diambil untuk memperbaiki program-program yang sifatnya sama di masa depan berdasarkan pengukuran ini?
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, seorang praktisi humas kemudian membuat  perbaikan perencanaan disesuaikan dengan pengembangan kondisi di lapangan. Hasil evaluasi juga dapat digunakan sebagai salah satu acuan dalam menyusun perencanaan di masa yang akan datang, disamping pencarian fakta, data dan informasi baru. Keempat langkah tersebut bagaimana sebuah mata rantai yang

C.HUMAS DAN MEDIA MASSA

1.Pentingnya publik relations membinah hubungan pers
Salah satu kegiatan PR dalam memberikan informasi kepada masyarakat untuk memperoleh dukungan dan kepercayaan publik adalah kegiatan hubungan pres yakini membina hubungan baik dengan kalangan pers yang mengelolah media cetak (surat kabar/majalah) dan media elekteronik (tv/radio)
            Batasan jefkins mengenai peranan hubungan pers adalah untuk memperoleh pemuatan atau penyiaran secara maksimal tentang informasi PR yang di sampaikan untuk memberi pengetahuan dan menciptakan pengertian publiknya.
            Penting sekali dalam kegiatan PR menjalin hubungan pers atau media relations yang baik dengan para pemimpin dan reporter/wartawan,surat kabar,maalah radio,dan televisi.perilakuan yang berdasrkan like dan deslike dalam memberikan keterangan dapat menimbulkan adanya berita-berita /tulisan-tulisan yang tidak akurat,bahkan berita yang tidak benar tentang organisasi/perusahaan itu,yang mungkin dapat membawak kereugian.
            Hubungan pribadi  antara PRO dan pres tidak bearti harus”melacurkan”profesi masin g-masing daloam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Misalnya berita berita yang tidak layak di muat atau terjadi ditori dalam pembuatannya akan membohongi pembaca.baik pers ataupun PRO harus tetap profesional dalm memuatannya dan penyiaran berita.dalam pengertian pres dalm menyiarkan berita untuk kepentingan sebagian besar pembacanya,bukan malah menjadi buruh bicara atau kepanjangan tangan PRO. Begitu juga PRO tidak memaksakan kehendak atau mendapat perlakuan istimewa agar setiap informasi PR harus selalu di muat atau disiarkan,kendati sebenarnya tidak layak berita.
            Kaitan PR dengan pers/media massa harus tetap erat,karena PR tidak dapat meningalkan pres sebagai sarana informasi publikasi PR,sebaliknya pres harus membutuhkan informasi resmi,akurat dan lengkap,biasanya di dapat dari PR. Jadi ada semacam pertalian yang bersifat simbiosis.
            Agar PR sebagai sumber dapat dengan mudah di hubungi sebaliknya dengan PR tidak menemui kesulitan untuk penyampaian informasi atau membantah/meneteralisasi berita yang di muat media massa,PR penting membina hubungan baik dengan pres.
            Hakikat pekerjaan PR dan pres,ungkap deprari,dalam kaitanya dengan pengelolaan informasi sebenarnya tidak jauh berbedah.kedualembaga harus mengusahakan agar informasi yang di bersumber pada kegiatan masing- masing diolah menurut prinsip-perinsip jurnalistik tentang perinsip-perinsip berita sehingah menarik untuk di sajikan sebagai berita.baik PR maupun pres menyadarkan persamaan tersebut dalam posisi , fungsi serta pran masing-masing dalam penyaluran informasi,sehinga hubungan kemitraan antara keduannya akan fungsional.depari mengatakan dalam kerjasama PR dan pres adalah:
Ø  Persepsi tentang PR yang belum seragam baik di kalangan PR,top manajemen,maupun di mata pres.
Ø  Profesionalisme PR maupun pres infelikasinya akan tanfak pada hubungan yang tidak lagi bersifat bussiness like,melaikan saling memanfaatkan.
Ø  Apresiasi terhadap minimal tanggung jawab kerja masing-masing yang salingh menimbulkan salah pengertian mengenai arus informasi yang mungkin tertahan,di sebarluaskan ataupun di manipulasi.
Ø  Kecenderungan PR mendekati pres hanya ada biala masalah,sehinga timbul pesan bahwa pres di anggap sebagai mitra kerja,Cuma sebagai trouble shooter.
Ø  Kecenderungan Prmemanfaatkan pres sebagai lembaga penyebar siaran pres,apalagi sering kali siaran pres yang di keluarkan PR praktis tidak punya nilai berita dan kaitan kepentingan umum.
Berdasarkan uraian di atas, maka penting sekali bagi PR melakukan hubungan pres/media massa agar kem itraan antara PR dan pres tetap menjalin dengan hubungan yang salingh membutuhkan satu sama lain, tanpa melupakan integritass propesi masing-masing yang bila melangar kode etika PR dan kode pres tersebut itu sendiri.memang dalam menjalin hubungan pres ini antara PR dan pres itu sendiri tidak akan lepas timbulnya konflik antar keduanya juga, terjadi distoris antar mereka, tetapi sebagi mitra yang sama menghormati profesi dan profesionalisme masing-masing tidak ada masalah yang tidak dapat di selesaikan. PR dan pres sebagi mediator dalam penyampaian informasi dari lembaga/perusahaan tetapi lebiah bisa mengedepankan kepentingan publik.
2.Bentuk-bentuk kegiatan hubungan pres
            Dalam upaya membinah hubungan pres, maka PR akan melakukan berbagai kegiatan yang bersentuhan dengan pres antar lain :
Ø  Temu pres atau jumpa pres yaitu memberikan secar simultan/berbarangan oleh seorang pejabat pemerinta atau swasta kepada sekelompok wartawan, bahkan bisa ratusan wartawan sekaligus.
Ø  Press Brefing yaitu di selengarakan secara reguler oleh seorang pejabat PR dalam kegiatan ini di sampaikan informasi-informasi tentang kegiatan yang baru terjadi kepada pres, dan juga di adakan ajuan atau pertanyaan bila wartawan belum puas dan menginginkan keterangan yang lebiah rinci.
Ø  Pres Relations atau siaran pres sebagai publisitas yaitu media yang banyak di gunakan dalam kegiatan kehumasan karena dapat menyebarkan berita.
Ø  Special Event yaitu peristiwa khusus sebagai suatu kegiatan PR yang penting dan memuaskan banyak orang untuk ikut serta dalam suatu kesempatan, maupun meningkatkan pengetahuan dan memenuhi selsra publik.
Ø  Press Luncheon yaitu pejabat PR mengadakan jamuan makan siang bagi apra wakil medi massa, sehinga pada kesempatan ini pihak pres bisa bertemu dengan top manejer perusaan/lembaga guna mendengarkan perkembangan perusahaan /lembaga.
Ø  Wawancar press yaitu sifatnya lebih pribadi, lebiah individual.

D. HUMAS INTERNAL

Internal public adalah public yang berada di dalam organisasi/perusahaan seperti supervisor,kariawan pelaksana kegiatan internal public relations merupakan kegiatan yang di tujukan untuk public internal organisasi/prusahaan.
Melalui kegiatan Internal Public Relations diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan publik internal dari organisasi/perusahaan. Dengan hubungan yang harmonis antara pihak-pihak yang terkait dalam perusahaan maka akan tercipta iklim kerja yang baik. Dengan begitu kegiatan operasional perusahaan akan berjalan dengan lancarnaan,menejer, pemegang saham,dan direksi perusahaan.
Kariawan perusahaan;Disini akan terlihat banyak ragamnya ditinjau dari kedudukan,masal-masal setatus ekonomi,usia dan karakteristik, demografis lainnya.melihart karakteristik kariawan,maka masalah informasi menjadi bidang sepesialisasi tersendiri.apabilah keterlibatan kariawan lebiah banyak,sangat di anjurkan untuk mengikuti kecenderungan-kecenderungan baru dengan jalan memantau perkembangan yang ada, termasuk berbagai peraturan pemerintah dan informasi di medi massa.
            Investor:kelompokmpemegang saham pun akan berbedah.kadang perusahaan besar memegang investor menjadi beberapa kelompok dan mengembangkan cara berkomunikasi dengan setiap kelompok.hubungan baik dengan investor dapat menghasilkan imbalanyang menguntungkan dalam bentukmodal pinjaman untuk membiayai proyek-proyekbesar.meningkatnya perhatian pemegang saham dapat mendukung repotasi perusahaan dan meningkatkan kepercayaaan.
E.HUMAS EKSTERNAL
                Eksternal publik secar organik tidak berkaitan langsung dengan perusahaan seperti pers,pemerintah,pendidik/dosen,pelanggan,komunitas dan pemasok.Hubungan dengan publik diluar perusahaan merupakan keharusan yang mutlak. Karena perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa bekerja sama dengan perusahaan yang lain. Karena itu perusahaan harus menciptakan hubungan yang harmonis dengan publik-publik khususnya dan masyarakat umumnya.
Salah satunya dengan melakukan komunikasi dengan publik ekstern secara informatif dan persuasif. Informasi yang disampaikan hendaknya jujur, teliti dan sempurna berdasarkan fakta yang sebenarnya. Secara persuasif, komunikasi dapat dilakukan atas dasar membangkitkan perhatian komunikan (publik) sehingga timbul rasa tertarik.
Masalah yang perlu dipecahkan dalam kegiatan external public relations meliputi bagaimana memperluas pasar bagi produksinya, memperkenalkan produksinya kepada masyarakat, mendapatkan penghargaan dan penerimaan dari publik maupun masyarakat, memelihara hubungan baik dengan pemerintah, mengetahui sikap dan pendapat publik terhadap perusahaan, memelihara hubungan baik dengan pers dan para opinion leader, memelihara hubungan baik dengan publik dan para pemasok yang berhubungan dengan operasional perusahaan dan mencapai rasa simpatik dan kepercayaan dari publik dalam masyarakat.
Ø  Tindakan-tindakan yang harus dilakukan external public relations seperti :
v  Menganalisa dan menilai sikap dan opini publik yang menanggapi kebijaksanaan pimpinan perusahaan dalam menggerakkan pegawainya dan menerapkan metodenya
v  Mengadakan koreksi dan saran kepada pimpinan perusahaan, terutama kegiatan yang mendapat sorotan atau kritikan publik
v  Mempersiapkan bahan-bahan penerangan dan penjelasan yang jujur dan objektif agar publik tetap memperoleh kejelasan tentang segala aktivitas dan perkembangan perusahaan
v  Ikut membantu pimpinan dalam hal menyusun atau memperbaiki formasi staf ke arah yang efektif
v  Mengadakan penyelidikan atau penelitian tentang kebutuhan, kepentingan dan selera publik akan barang-barang yang dihasilkan perusahaan.
v  Kegiatan Eksternal Public Relations ini ditujukan untuk publik eksternal organisasi/perusahaan, yaitu keseluruhan elemen yang berada di luar perusahaan yang tidak berkaitan secara langsung dengan perusahaan, seperti masyarakat sekitar perusahaan, pers, pemerintah, konsumen, pesaing  dan lain sebagainya
v  Melalui kegiatan eksternal ini, diharapkan dapat menciptakan kedekatan dan kepercayaan publik eksternal kepada perusahaan. Dengan begitu maka akan tercipta hubungan yang harmonis antara organisasi/ perusahaan dengan publik eksternalnya, sehingga dapat menimbulkan citra baik atas perusahaan dimata publiknya.

DAFTAR PUSTAKA

Cutlip,Scott M. Center, Allen H; Broom, Glen  M.2000.Effective. Public Relations.New jersey:Prentice Hall International.
Danusaputra, Chairany Hanoum. 1995. “Kontribusi Kegiatan  VIP Party terhadap citra positip Tamu-tamu VIP Pada Gran Hotel Preager Bandung(Skripsi). Bandung:fikom Unpad.
Holt, Shel. 1999. Public Relations on the Net. New york:Amacom.
Jefkins, Frank. 1995. Public Relations. Alih Bahasa:haris munandar.jakarta:Erlangga.
Kasali, Rhenald . 1994. Manajemen public relations,Konsep dan Apelikasinya di indonesia. Jakarta : pustaka utama grafiti.
Rachmadi, F. 1994. Public relations Dlam Teori dan Praktek.Jakarta:Galamedia Pustaka Utama.
Pavlik,Jhon V. 1987. Public Relations, What Research Tell Us. NewDelhi:Sage Publiction.
Seitel, Fraser P. 1992. The Practice of Public Relations. Colombus,Ohio:Charles E.M erril Publishing Company.
Soekotjo, Indah, dalam Anonymous. 1993. ”Public Relations”.(diktat). Jakarta :interstudi School of Public Relations.
Siregar, Ashadi & Pasaribu, Rondang.2000. Bagaimana MengelolahMedia Koporasi. Yokyakarta; Kanisius dan LP3Y.
Sukatendel,Arko K. “Public Relations Prusahaan”. (Diktat).Bandung :Fikom Umpad.
Sunarjo, Djoenasih S. 1984.  Opini Public. Yogjakarta: Liberty.
Sutanto, T 1992. “Memahami Tata rupa Majalah/Majalah Perusahaan”.(makala). Pada Loka Karya Pengelolaan Majlah Perusaan.
Watt, jmaes H. Dan Van den Berg , Sejef. 1995. Research Methods For Communications Sinence.
                          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar